Senin, 07 Maret 2011

BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Kebudayaan dan Kepribadian

Budaya atau kebudayan itu apa sih? Meski kita sering mendengar kata itu, namun bila disuruh mengartikannya banyak yang tidak bisa. Mungkin kita hanya bisa berpikir bila segala hal yang indah seperti seni tari, nyanyian, musik, sastra, ukiran atau bentuk seni lainnya adalah hasil dari suatu budaya. Padahal makna dari budaya tidak sesempit itu. Budaya mempunyai arti yang sangat luas.

Kebudayaan secara harfiah mempunyai arti suatu cara hidup suatu kelompok masyarakat yang menurut pendapat mereka punyai nilai yang lebih tinggi dari yang lain. Mengapa mereka menganggap atau berpikir bila cara hidup mereka punya nilai yang lebih tinggi? Jawabannya tidak hanya satu. Karena hal tersebut berhubungan dengan banyak unsur serta pengaruh. Diantaranya adalah agama, politik, adat yang turun temurun, sosial, geografis, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.

Jadi kebudayaan itu juga bisa diartikan sebagai sistem kehidupan yang dianut secara menyeluruh yang bersifat sangat komplek dan luas. Banyak aspek yang mempengaruhi sekaligus menentukan perilaku dari suatu komunitas kehidupan. Komunitas ini memiliki pedoman tersendiri sehingga bisa saling menyatu dalam suatu hubungan dengan tujuan untuk mendapatkan rasa harga diri yang tinggi diantara mereka. Hal ini akan menimbulkan rasa nyaman.

Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. Namun demikian, definisi yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahaman kita tentang konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang dimaksud kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain. Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli.

M.A.W. Brower

Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

Koentjaraningrat

Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.

Theodore R. Newcomb

Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Yinger

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

Roucek dan Warren

Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian ( personality ) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.

Dalam lingkup lebih luas, dikenal adanya nilai-nilai budaya Timur dan nilai-nilai budaya Barat. Nilai budaya Timur pada intinya banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia Timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegensi, dan perasaan.

Pemikiran Timur lebih menekankan unsur terdalam dari jiwa. Budaya Timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya Timur tidak terdapat hanya dalam dunia benda (materialisme), tidak dengan memanipulasi alam (eksploitasi), atau mengubah masyarakat dan mencari kesenangan dirinya (hedonisme).

Tetapi sesuatu yang baik menurut budaya Timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencarian zat yang satu, di dalam diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.

Sikap orang Timur terhadap alam adalah menyatu dengan alam, tidak mengeksploitasi alam, bahkan menginginkan harmoni dengan alam. Sebab, alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Indonesia sebagai bagian dari wilayah yang menganut kebudayaan Timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong, dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.

Unsur Budaya Barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan Barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya Barat berupa sikap gaya hidup mewah, individualisme, dan jauh dari kehidupan agama tidak patut untuk dicontoh. Barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya Barat lebih ditekankan pada akan pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal (irasional).

Tidak heran jika bangsa Barat tidak mempercayai adanya Tuhan atau tidak mau menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari-harinya. Kehidupan Barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Menurut To Thi Anh (1975), ada tiga nilai penting yang mendasari semua nilai di Barat, yakni martabat manusia, kebebasan, dan teknologi.

2.2 Kekuatan

Kebudayaan mempunyai hidup suatu kelompok masyarakat yang menurut pendapat mereka punyai nilai yang lebih tinggi dari yang lain.

Kebudayaan sebagai sistem kehidupan yang dianut secara menyeluruh yang bersifat sangat komplek dan luas.

Aktivitas atau tindakan. Aktivitas adalah salah satu bentuk kebudayaan yang terwujud dalam suatu tindakan. Hal ini sering disebut sebagai sistem sosial. Adapun jenisnya antara lain kegiatan manusia yang saling berinteraksi dan mengadakan komunikasi serta pergaulan menurut aturan atau adat yang telah ditetapkan.

Komunitas ini memiliki pedoman tersendiri sehingga bisa saling menyatu dalam suatu hubungan dengan tujuan untuk mendapatkan rasa harga diri yang tinggi diantara mereka.

2.3 Kelemahan

Banyak penemuan-penemuan hasil karya manusia yang mendorong mereka untuk bermigrasi dari satu daerah ke daerah lain. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung juga ikut memberi pengaruh pada kebudayaan di mana mereka tinggal di tempat yang baru.

Hal ini mangakibatkan tercampurnya antara kebudayaan asli serta yang dibawa oleh manusia pendatang. Semua ini bisa dilihat di lima benua di dunia.

2.4 Peluang

Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda satu sama lainnya. Kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurna dari suatu masyarakat yang nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri bagi masyarakatnya. Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan.

2.5 Hambatan

Kebudayaan Barat menganggap bahwa manusia adalah ukuran untuk segalanya. Maksudnya, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri berdasarkan akal, intelektual, dan pengalaman. Di Barat kepuasan diperoleh melalui usaha-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan, dan keselarasan di dunia. Usaha-usaha itu dengan sendirinya dapat menimbulkan kondisi kehidupan yang penuh dengan persaingan dan terkadang menimbulkan kekacauan. Barat itu negara kebebasan. Segala sesuatunya serba mungkin terjadi. Spontanitas lebih dihargai dan individu bebas dari tekanan dan campur tangan orang lain. Akhirnya, kebebasan itu diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan ekonomi.

Namun, kebebasan ini ternyata menyebabkan orang menjadi tidak bebas lagi. Sebagai akibat dari kebebasan itu pulalah, nilai-nilai umum dan nilai-nilai bersama semakin pudar. Tidak ada lagi rasa kebersamaan dan gotong royong. Nilai yang tumbuh subur adalah nilai-nilai kepentingan diri sendiri, kepentingan kelompok kecil, atau kelas masyarakat tertentu.

0 komentar: