Rabu, 19 Mei 2010

Kesimpulan dari implementasi system

Kesimpulan dari implementasi system

Implementasi, adalah merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman. Sistem, adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :

A. Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

B. Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya

C. Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

D. Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

E. Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

F. Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

G. Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

  • Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan printer.
  • Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
  • Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan keluaran yang dikehendaki.
  • Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  • Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  • Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Dalam Tahapan Pembangunan Sistem Informasi. Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

· Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

· Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.

· Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

· Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

· Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

· Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

· Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Pada setiap implementasi system terdapat pula berbagai macam kendala dan kendala tersebut dapat diatasi tergantung system apa yang sedang dikembangkan contohnya : pada system JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE

Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi system jasa konsultasi botani online diantaranya adalah pada penerapan fase-fase awal yang terdiri atas fase investigasi,pada fase ini terjadi kendala yang dihadapi yakni pada saat turun ke lapangan yang bertujuan memperoleh data-data yang akurat.pada proses pendataan banyak sekali kendala yang dihadapi,pada saat pendataan, data yang diperoleh tidak akurat sehingga berdampak tidak efektif dan tidak begitu sempurna untuk melanjutkan pada fase berikutnya. Fase berikutnya adalah analisis system,pada fase ini dimana data telah tersedia ,yang diproleh pada fase pertama.analisi system juga tidak bias berjalan baik jika data yang diperoleh tidak akurat.sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada fase selanjutnya yaitu fase desain system.pada fase desain system,merupakan tahap dimana system mulai dirancang,dimulai perancangan secara umum sampai ke perancangna khusus yang lebih detail,system yang dirancang pada fase ini dikhawatirkan hasil dari perancangan system tidak utuh dan banyak kekurangan yang dikarenakan tidak akuratnya pengerjaan pada fase-fase sebelumnya.pada fase terakhir yaitu fase implementasi system,kendala yang dihadapi terhenti pada masalah biaya yang besar,dari perangkat hardware dan perangkat software yang mahal.

Proses untuk mengatasi kendala tersebut:

Untuk mengatasi permasalahan diatas adalah sebelum melakukan implementasi system yang terdiri dari beberapa tahap, kita harus membentuk sejumlah tim yang terdiri atas beberapa bagian sesuai keahliannya masing-masing.sehingga tim bekerja sesuai bagiannya masing-masing.setelah itu perlu persiapan matang sebelum menuju proses implementasi system,perincian biaya serta keakuratan data dan tujuan pengenbangan system ini harus didiskusikan secara matang sehingga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.setelah semuanya dikerjakan secara brtahap sesuai proses dan penjadwalan,maka proses implementasi system akan berjalan lancar,dikarenakan tim bekerja dengan baik.

Selasa, 18 Mei 2010

Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi sistem

Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi sistem (PENGEMBANGAN SISTEM JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE) dan proses untuk mengatasi kendala tersebut

Kendala:

Proses system yang digunakan mengacu pada Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi botani online adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang sudah dimodifikasi. Fase-fase pada SDLC yang digunakan pada pengembangan proses implementasi system ini terdiri atas fase investigasi, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi system.

Kendala yang dihadapi dalam proses implementasi system jasa konsultasi botani online diantaranya adalah pada penerapan fase-fase awal yang terdiri atas fase investigasi,pada fase ini terjadi kendala yang dihadapi yakni pada saat turun ke lapangan yang bertujuan memperoleh data-data yang akurat.pada proses pendataan banyak sekali kendala yang dihadapi,pada saat pendataan, data yang diperoleh tidak akurat sehingga berdampak tidak efektif dan tidak begitu sempurna untuk melanjutkan pada fase berikutnya. Fase berikutnya adalah analisis system,pada fase ini dimana data telah tersedia ,yang diproleh pada fase pertama.analisi system juga tidak bias berjalan baik jika data yang diperoleh tidak akurat.sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada fase selanjutnya yaitu fase desain system.pada fase desain system,merupakan tahap dimana system mulai dirancang,dimulai perancangan secara umum sampai ke perancangna khusus yang lebih detail,system yang dirancang pada fase ini dikhawatirkan hasil dari perancangan system tidak utuh dan banyak kekurangan yang dikarenakan tidak akuratnya pengerjaan pada fase-fase sebelumnya.pada fase terakhir yaitu fase implementasi system,kendala yang dihadapi terhenti pada masalah biaya yang besar,dari perangkat hardware dan perangkat software yang mahal.

Proses untuk mengatasi kendala tersebut:

Untuk mengatasi permasalahan diatas adalah sebelum melakukan implementasi system yang terdiri dari beberapa tahap, kita harus membentuk sejumlah tim yang terdiri atas beberapa bagian sesuai keahliannya masing-masing.sehingga tim bekerja sesuai bagiannya masing-masing.setelah itu perlu persiapan matang sebelum menuju proses implementasi system,perincian biaya serta keakuratan data dan tujuan pengenbangan system ini harus didiskusikan secara matang sehingga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.setelah semuanya dikerjakan secara brtahap sesuai proses dan penjadwalan,maka proses implementasi system akan berjalan lancar,dikarenakan tim bekerja dengan baik.

Kamis, 15 April 2010

tugas2

Implementasi Sistem Informasi

Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :

A. Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

B. Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya

C. Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

D. Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

E. Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

F. Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

G. Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Kebutuhan akan Sistem InformasiInformasi merupakan hal yang dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. Informasi yang diperoleh melalui suatu sistem dan teknologi merupakan suatu pengetahuan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

  • Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan printer.
  • Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
  • Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan keluaran yang dikehendaki.
  • Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  • Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  • Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Dalam Tahapan Pembangunan Sistem Informasi. Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

· Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.

· Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.

· Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.

· Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.

· Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.

· Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

· Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Prinsip Pengembangan Sistem Informasi

· Sewaktu Anda melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut ini:
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat.

· Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.
Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini:

Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi

Bila alternatif yang ada diabaikan dan sudah terlanjur menanamkan dana ke suatu proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempatan untuk menanamkan dananya ke investasi yang lain. Ekonom menyebut hal ini dengan istilah biaya kesempatan (opportunity cost). Misalnya Anda mempunyai dana sebesar Rp X,- dan bila di investasikan ke proyek A akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp A,-, maka Rp A,- ini yang disebut dengan opportunity cost. Bila Anda tidak menginvestasikan dana Anda sebesar Rp X.- tersebut ke proyek A, tetapi ke proyek B, maka proyek B harus memberikan hasil lebih besar dari opportunity cost yang hilang akibat tidak diinvestasikan ke proyek A. oleh karena itu dari beberapa alternatip investasi yang ada harus di investigasi untuk menentukan alternatip yang terbaik atau yang paling menguntungkan.

Investasi yang terbaik harus bernilai.

· Belum tentu alternatip terbaik merupakan investasi yang menguntungkan. Investasi terbaik ini memang menguntungkan dibandingkan dengan alternatip yang lainnnya, tetapi untuk investasi terbaik ini sendiri harus juga diukur. Investasi ini baru dikatakan menguntungkan bila bernilai yang artinya manfaat (benefit) atau hasil baliknya lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis atau cost-effectiveness analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tersebut bernilai atau tidak.
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.
Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan. Terdidik disini bukan berarti harus secara formal duduk di perguruan tinggi, tetapi dapat dilakukan secara latihan kerja (on the job training). Analis sistem harus mempunyai pendidikan terhadap masalah yang dihadapinya. Tidaklah mungkin seorang analis sistem akan mengembangkan suatu sistem informasi bisnis tanpa mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang bisnis atau akan mengembangkan sistem informasi akuntansi tanpa mengetahui pengetahuan sedikitpun tentang akuntansi dan teknologi komputer. Bagaimana mungkin nantinya analis sistem ini akan berkomunikasi dengan manajemen dan programmer yang akan membuat programnya. Demikian juga dengan pemakai sistem harus merupakan orang yang terdidik tentang sistem ini dan dapat dilakukan dengan memberikan on-the-job training kepada mereka tentang cara menggunakan sistem yang diterapkan.

· Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. Pengalaman menunjukan bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Siklus atau Daur Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan. Beberapa methodology pengembangan sistem juga menyediakan lebih terinci konsep kerja yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.

· Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah sedemikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware.

· Jangan takut membatalkan proyek.
Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia-sia. Ekonom menyebut dana yang sudah terserap ini dengan istilah sunk cost dan sunk cost ini tidak relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, karena biaya ini sudahtidak dapat ditarik kembali. Jika proyek yang tidak layak masih terus dilanjutkan lagi, maka dana berikutnya yang terserap akan sia-sia.

· Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem. Banyak analis sistem yang membicarakan pentingnya dokumentasi. Mereka membuat dokumentasi hasil dari analisis setelah mereka selesai mengembangkan sistemnya dan bahkan ada yang tidak membuat dokumentasi ini. Dokumentasi ini seharusnya dibuat pada waktu proses dari pengembangan sistem itu sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah di pengemangan sistem. Dokumentasi yang dibuat dan dikumpulkan selama proses dari pengembangan sistem dapat digunakan untuk bahan komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem.

Tahap Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase
a. Fase Perencanaan Sistem

v Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemakai informasi.

v Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

v Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem.

Selasa, 02 Maret 2010

PT ADIDAS

PT ADIDAS
Sembilan gerai adidas diresmikan secara serentak. Uniknya, gerai Adidas di Grand Indonesia menyediakan fasilitas zona lari, yakni zona bagi konsumen untuk menguji kualitas sepatu keluaran adidas.

Jakarta (Finroll Lifestyle) - PT. adidas Indonesia secara resmi membuka sembilan adidas store di sembilan tempat di Indonesia secara serentak. Pembukaan adidas store kali ini terbilang spesial, tidak hanya karena dibuka secara serentak di sembilan tempat, tetapi juga pemilihan hari ikonik yaitu tanggal sembilan, bulan sembilan, tahun 2009.

Sembilan gerai baru adidas berlokasi di di Jakarta yaitu Plaza Indonesia dan Pondok Gede, Bekasi, Denpasar, Medan, Sidoarjo, Makasar, Kalimantan, Samarinda.

Benjamin Handradjasa, President Director PT adidas Indonesia menjelaskan "Benjamin Handradjasa, President Director PT adidas Indonesia menjelaskan. Kami juga berharap dengan store terbaru ini, adidas mampu memberikan pelayanan yang menyeluruh bagi konsumen dimanapun mereka berada."

Adidas store terbaru akan menawarkan beragam produk menarik dari koleksi Fall/Winter 2009 dengan highlight produk, mulai dari sepatu, sportswear, sampai apparel. Untuk olah raga lari, adidas memperkenalkan adiZero Aegis, sebuah sepatu lari yang sangat ringan yang juga dilengkapi dengan fitur tinggi untuk menunjang kegiatan berlari dengan baik.

Pada koleksi sportswear, adidas memuaskan para penggemar klub sepakbola di Asia dengan menghadirkan koleksi football club Jersey, yang terdiri dari New Chelsea Jersey, Liverpool Jersey, dan AC Milan Jersey.

Sedangkan untuk adidas Originals, tahun 2009 merupakan tahun yang penuh akan produk perayaan konsep Originality. Ditandai dengan perayaan ke-60 tahun dari logo adidas Originals yang ikonik, 3-Stripes Trefoil. Salah satunya adalah koleksi adidas Def Jam. adidas Def Jam adalah koleksi hasil kolaborasi unik antara adidas dengan label hip hop ternama Def Jam, koleksi ini merupakan koleksi wajib yang harus dimiliki penggemar streetwear yang ingin merayakan hip hop dan orisinalitas.

Uniknya, gerai adidas di Grand Indonesia dilengkapi dengan fasilitas terbaru yang disebut Running Zone. Running Zone merupakan tempat dimana konsumen bisa mencoba serta menguji secara langsung sepatu adidas di zona lari, serta mendapatkan informasi mengenai pemilihan sepatu lari yang tepat. Running zone juga menawarkan pelayanan menarik, seperti foot scan dan running track.(syachmy-lip)

SOFTWARE
ADIDAS, memiliki persaingan yang cukup ketat. Oleh karena itu, PT.Panarub harus mampu mempertahankan keberadaan mereka dalam segi kualitas, desain, maupun harga. Permasalahan yang menjadi fokus utama dari pabrik saat ini adalah kelebihan persediaan bahan baku yang berakibat pada penumpukan bahan baku yang mengandung nilai nominal yang sangat besar.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, PT.Panarub Industry harus memiliki perencanaan bahan baku yang lebih tepat sehingga dapat meminimasi kelebihan persediaan bahan baku di gudang. Dalam hal ini, salah satu cara yang dilakukan adalah meminimasi sisa buang dari pemotongan bahan baku kain yang dipakai.
Langkah awal yang perlu dilakukan untuk tercapainya tujuan tersebut adalah memiliki ragam kombinasi pola pemotongan yang baik dari kelima jenis ukuran komponen saddle. Dalam penelitian tugas akhir ini, untuk mendapatkan ragam kombinasi pola pemotongan dilakukan dengan bantuan software Delphi 7.0.Dari hasil software tersebut diperoleh 495 kombinasi pola pemotongan dan yang terpilih adalah pola kombinasi dengan efisiensi di atas efisiensi pabrik sebesar 72.1%, yaitu 75 kombinasi pola pemotongan yang terpilih. Kemudian untuk mendapatkan minimasi sisa buang dilakukan dengan formulasi model Integer Linier Programming.
Dari hasil pengolahan dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh sisa buang minimumnya sebesar 108154 cm2 dan total kain yang dibutuhkan adalah 769500 cm2. Jadi persentase sisa buangnya adalah sebesar 14.06 %. Hal ini menunjukkan adanya penurunan persentase sisa buang sebesar 49.61 % daripada persentase sisa buang perusahaan saat ini, yakni sebesar 27.91 %.
1.1 Latar Belakang
Di zaman era globalisasi ini, perkembangan industri sangat pesat. Oleh karena itu, setiap pabrik harus mampu bersaing dalam mempertahankan industri mereka. Dalam hal ini banyak faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya faktor kualitas dan faktor ekonomi. Hal ini juga dapat dilihat pada industri sepatu di tanah air. Sepatu menjadi produk yang sangat digemari di kalangan masyarakat Indonesia, karena itu setiap pabrik sepatu bersaing menciptakan produk yang bermutu dan menarik konsumen.
Dalam memproduksi sepatu, kualitas, desain, dan harga merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan terutama bagi pabrik yang memproduksi sepatu-sepatu bermerk internasional. Demikan halnya PT.Panarub Industry. PT. Panarub Industry merupakan salah satu pabrik di Indonesia yang dipilih oleh ADIDAS untuk memproduksi sepatu jenis Football / Soccer. Sebagai pabrik sepatu yang memproduksi sepatu yang berdaya saing internasional, PT.Panarub Industry dituntut untuk memproduksi sesuai standard internasional, baik dari segi kualitas, desain, dan harga.
PT.Panarub Industry dalam memproduksi sepatu selalu sesuai dengan pesanan ADIDAS, yaitu jumlah produksi, desain, kualitas, supplier, dan harga. Dengan kata lain, ADIDAS memegang hak penuh dalam produksi PT.Panarub Industry. Dalam memproduksi sepatu, ada tenggat waktu yang harus dipenuhi, karena itu pabrik harus memiliki perencanaan yang matang, mulai dari pemesanan bahan baku ke supplier, banyaknya pemesanan, waktu kedatangan bahan baku di pabrik, jadwal produksi, dan biaya yang dikeluarkan.
HARDWARE
Dengan mengkombinasikan inovasi dan teknologi dengan trend fashion dunia, Adidas menggelar koleksi sebanyak 983 jenis produk, terdiri dari 312 jenis produk Footwear, 489 jenis pakaian (apparel) dan 182 tas dan aksesoris olahraga. Semua produk adidas ini akan bisa di peroleh mulai bulan juni 2001 di semua Concept Stores, Planet Stores, Royal Sporting House, Sports Station, Athletes Foot dan toko-toko peralatan olah raga di seluruh Indonesia.

Menurut Managing Director of Adidas, Paul Hardisty produk adidas terbaru ini mengetengahkan garis potong yang sederhana dengan warna-warna cerah yang lagi “in” dengan menggunakan bahan dan design yang memperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya. “Dengan di luncurkannya koleksi terbaru ini kami yakin dapat menjaring 32 % dari pangsa pasar pakaian dan 45 % sepatu olahraga dalam negeri,” ungkap Paul optimis.

Selain produk utama pakaian dan sepatu, adidas juga memproduksi hardware seperti tas, bola dan aksesoris olah raga yang mnjaring 42 % pangsa pasar Indonesia. Dengan merek-merek ini, adidas mewujudkan misinya menjadi merek produk olahraga terdepan di dunia melalui kecintaanya di bidang olahraga.

Usai konfrensi pers, adidas menggelar fashion show, di pandu 2 presenter olahraga terkenal Tamara Geraldine dan Iwa K. Session ini menampilkan para atlet Indonesia yang kini di kontrak oleh adidas diantaranya 3 pemain sepak bola Bima Sakti, Sugijantoro, Uston Nawawi, 2 pemain bola basket Ali Budimanysah, Romy Chandra dan satu bintang tenis lapangan putri, Wukirasih Sawondari. 19 Feb 2001 11:17
dapat menjaring 32 % dari pangsa pasar pakaian dan 45 % sepatu olahraga dalam negeri,” ungkap Paul optimis.

Selain produk utama pakaian dan sepatu, adidas juga memproduksi hardware seperti tas, bola dan aksesoris olah raga yang mnjaring 42 % pangsa pasar Indonesia. Dengan merek-merek ini, adidas mewujudkan misinya menjadi merek produk olahraga terdepan di dunia melalui kecintaanya di bidang olahraga.