Kamis, 31 Maret 2011

Nama : Rusmawan

NPM : 17110391

Kelas : 4KA28

MANUSIA DAN KEADILAN

A. PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak terlalu sedikit. Beberapa para pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :

Ø Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Ø Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.

Ø Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

B. KEADILAN SOSIAL

Berbicara tentang keadilan kita akan ingat dasar Negara kita yaitu Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” hal ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka.

Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :

Ø perbuatan luhur yang mencerminkkan sikap dan suasana kekeluargaan

Ø sikap adil terhadap sesama

Ø sikap suka memberi pertolongan terhadap yang membutuhkan

Ø sikap suka bekerja keras

Ø sikap menghargai hasil karya orang lain

Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan dalam berbagai langkah melalui 8 jalur pemerataan yaitu :

Ø pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok

Ø pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan

Ø pemerataan pembagian pendapatan

Ø pemerataan kesempatan kerja

Ø pemerataan kesempatan berusaha

Ø pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan

Ø pemerataan penyebaran pembangunan

Ø pemerataan memperoleh keadilan

C. BERBAGAI MACAM KEADILAN

Ø Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.Pendapat Plato itu disebut keadilan moral sedang Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Ø Keadilan distributive

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak sama (Justice is done when equals are treated equally). Pendapat Aristoteles ini disebut keadilan distributive.

Ø Keadilan komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

D. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan,artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur akan lebih baik daripada orang pandai tapi pendusta. Barang siapa yang tidak dapat dipercaya tutur katanya maka dia termasuk kedalam golongan munafik. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan.

E. KECURANGAN

Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.

Ada banyak faktor mengapa banyak orang yang melakukan kecurangan diantaranya :

Ø Faktor Ekonomi

Ø Faktor Kebudayaan

Ø Faktor Peradaban

Ø Faktor Teknik

Pujawiyatno dalam bukunya “Filsafat Sana-Seni” menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis adalah perbuatan yang buruk. Dalam bahasa Jawa ada ungkapan “Becik ketitik ala ketara” yang artinya yang baik akan nampak yang buruk juga akan nyata.

F. PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.

Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :

Ø Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral

Ø Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.

Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.

Akhlaq berasal dari bahasa arab bentuk jamak dari khuluq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia.

Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan derajat/pangkat, harta dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.

Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai sikap rela dan tawakal yang harus selalu dipupuk.

G. PEMBALASAN

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang imbang..

Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Minggu, 27 Maret 2011

KEARIFAN BUDAYA DAERAH MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

ILMU BUDAYA DASAR


Dibuat Oleh : Rusmawan

Program Studi Ilmu Komputer dan Tekhnologi Informasi

Jurusan Sistem Informasi

UNIVERSITAS GUNADARMA

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan makalah ini yang berjudul Kearifan Budaya Daerah Mendukung Ketahanan Budaya Nasional adalah hasil sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/ pihak lain . demikian surat pernyataan ini saya buat.

Nama : Rusmawan

Kelas : 4KA28

Npm : 17110391

Penyusun

Rusmawan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya waktu, kesehatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet. Serta saya ucapakan terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing kami.

Makalah yang saya buat ini berjudul kearifan Budaya Daerah Mendukung Ketahanan Budaya Nasional yakni makalah yang menerangkan tentang apa itu kebudayaan, wujud dari kebudayaan, pengaruh kebudayaan di lima benua, macam-macam kebudayaan, nilai kebudayaan barat, nilai kebudayaan timur dan lain-lain.

Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf karana manusia tak luput dari kesalahan karena kesempurnaan hayalah milik Allah SWT.. Melihat ini adalah suatu pembelajaran dari saya, dan harap pembaca memakluminya. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.

Jakarta, Maret 2011

Rusmawan

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ...........................................................................i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
iii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………
1

1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………….1

1.2 TUJUAN …………………………………………………………………….1

1.3 SASARAN ……………………………………………………….…………..1

BAB 2 PERMASALAHAN

2.1 STRENGTH (KEKUATAN) ……………………………………………..3

2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN) …………………………………………..3

2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ……………………………………….3

2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………………………………….3

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN …………………………………….……………………...5

3.2 REKOMENDASI…………………………………………………………..5

3.3 REFERENSI ………………………………………………………...6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dan kebuadayaan dari masing-masing daerah yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke. Kekayaan kultur yang ada di Negaraini seakan ingin menegaskan kepada dunia bahwa keberagaman bukanlah suatu penghalang untuk sebuah kesatuan. Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yangtelah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral dari pada kebudayaan Indonesia.Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keaneka- ragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial , kesukuandan kedaerahan. Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena pengaruhnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia. Maka dari itu diperlukan sebuah peranan budaya local untuk mendukung ketahanan budaya nasional itu sendiri

I.2 Tujuan

Tujuan utama makalah kearifan Budaya Daerah Mendukung Ketahanan Budaya Nasional ini adalah membantu memberikan informasi serta pengetahuan akan pentingnya peranan budaya lokal sebagai salah satu alat memperkokoh budaya bangsa,serta memacu kita semua terutama para kaum muda untuk dapat mencitai kebudayaan daerahnya masing-masing, serta tetap menjadi Bangsa Indonesia yang tak kehilangan jati diri, agar Bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang kaya akan kebudayaan

I.3 Sasaran

Sebagai generasi muda yang nanti kelak akan menjadi penerus sudah seharusnya kita ikut melestarikan budaya nan agung yang kita miliki ini. Jangan sampai warisan yang berharga ini hilang. Kita seharusnya belajar tentang kebudayaan bangsa ini,karena budaya ini telah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah dikenal dunia internasional karena kebudayaan yang dimiliki. Banyak orang - orangasing yang sedang mempelajari kebudayaan di Indonesia, karena keanekaragaman yang ada. Jika dijumlahkan mulai dari Sabang sampai Merauke terdapat beribu – ribu kebudayaan yang berbeda. Mulai dari adat istiadat, kebiasaan, bahasa, rumah adat,pakaian adat,makanan khas, dan masih banyak yang lainnya. Sasaran penyusunan makalah ini adalah semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yang awam tentang keadaan budaya lokal. Sasaran khusus makalah iniadalah kalangan generasi penerus bangsa yang memang harus mempelajari serta memahami arti kebudayaan, karena dimasa mendatang budaya lokal akan dipegang oleh generasi penerus yang akan menentukan ketahanan budaya bangsa di masa yang akan datang.

BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Kekuatan (Strength)

Ø Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke asetyang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya,seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

Ø Kekhasan budaya Indonesia Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatantersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadatyang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain.Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia sepertibelajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yangunik.

Ø Kebudayaan Lokal menjadi sumber kekuatan bangsa Begitu kaya dan beragamnya kebudayaan yang dimiliki tiap-tiap daerah merupakan sumber kekuatan bagi bangsa ini menjadi bangsa yang besar di kemudian hari. Kekuatandan keunggulan budaya bangsa sejatinya manifestasi dari tumbuh suburnya budaya-budaya lokal yang terus dipupuk dengan baik.

Ø Keberagaman Budaya Menjadi Devisa Keberagaman buday adi Indonesia menjadi identitas dikenalnya nama Indonesia dimancanegara. Kekhasan budaya Indnesia banyak menarik perhatian wisatawan dariberbagai belahan dunia untuk datang langsung dan mempelajari lebih dalam mengenaibudaya-budaya Indonesia. Tentunya hal ini menjadi devisa bagi Negara di bidangpariwisata.

2.2 Kelemahan (Weakness)

v Minimnya Kesadaran Masyarakat

Kurangnya kesadaran masyarakat dalammenjaga kelestarian budaya lokal pada masing-masing daerah bisa mengikis cirikebudayaan yang ada.

v Pengaruh Budaya Luar

Kurang adanya saringan terhadap budaya luar yangmasuk dapat merusak jati diri bangsa.

2.3 Peluang (Opportunity)

v Bidang Pariwisata

Budaya Lokal Indonesia dapat lebih dikenal dalam dunia Internasional dengan mengembangkan sistem pariwisata yang ada

2.4 Tanatangan/ hambatan

v Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor penyebab mengikisnya kebudayaan yang ada

v Perubahan Alam

Alam yang terus berubah mengikuti perkembangan zaman menjadi tantangan tersendiri dalam upaya melestarikan kebudayaan yang ada.

v Pengaruh Budaya Asing

Pemerintah sangat berperan penting dalam upayapelestarian budaya dnegan masuknya budaya asing tanpa filter, jika tidak ditanggulangi akan dengan cepat menggeser kebudayaan lokal yang ada.

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang bervariasi. Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri sebagai bangsa Indonesia. Dunia internasional mengenal Indonesia salah satunya dari keanekaragaman budaya yang dimiliki.Budaya lokal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatanuntuk ketahanan budaya bangsa. Selain itu diperlukan pula antisipasi atau cara-caraagar budaya lokal tidak bercampur dengan budaya asing. Pemerintah dan Masyarakat sangat berperan penting dalam kelestarian budaya lokal demi terwujudnya ketahanan budaya nasional Indonesia

3.2 Rekomendasi

Perlunya suatu pencanangan program yang jelas di seluruh bidang, gunamenunjang ketahanan Budaya Nasional

v Bidang Pendidikan : Adanya pelajaran muatan lokal mengenai Ilmu budayadisetiap jenjang pendidikan.

v Bidang Pariwisata : Pemerintah daerah dan pemerintah pusat diharap mampuuntuk mempromosikan setiap daerah yang memiliki keunggulan pariwisata,dan mengakomodir seluruh sarana maupun prasarana disetiap daerah.

v Bidang Industri : Meyakinkan setiap pengusaha-pengusaha lokal maupunmancanegara untuk mau menanamkan modalnya di negeri ini, denganmenunjukkan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa ini.

v Bidang Seni : Mengadakan ataupun mengikuti festival budaya, guna lebihmemperkenalkan kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia, baik itu melaluifestival musik ataupun alat musik serta tarian daerah

DAFTAR PUSTAKA

Ø http://wisnoe33.blogspot.com/2010/03/peranan-budaya-lokal-memperkokoh-budaya.html2.

Ø http://newarr.weebly.com/makalah-ibd-peran-budaya-daerah-memperkokoh-pertahanan-bangsa.html

Ø http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia4.

Ø http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/kebudayaan-nasional-indonesia.html

Ø www.scribd.com/

Kamis, 24 Maret 2011

Tugas BAB 6

Nama : Rusmawan

Npm : 17110391

Kelas : 4KA28

Tugas : BAB 6

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

B. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:

a. Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan yang akan diambil.

b. Kesepian: dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di lingkungan ramai.

c. Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.

Sebab Seseorang Merasa Ketakutan

Ø Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup;

Ø Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka;

Ø Gamang : takut berada di tempat ketinggian;

Ø Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap;

Ø Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit;

Ø Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.

C. Kekalutan Mental

Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :

v Nampak pada jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung

v Nampak pada kejiwaan : rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan adalah :

v Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan Si Penderita baik jasmi maupun rohani;

v Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;

v Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

v Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna;

v Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi;

v Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :

v Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;

v Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.

BENTUK-BENTUK FRUSTASI

Ø Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali;

Ø Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan;

Ø Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;

Ø Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;

Ø Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya;

Ø Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain

Ø Autisme : gejala menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

Ø Kota-kota besar

Ø Anak-anak muda usia

Ø Wanita

Ø Orang yang tidak beragama

Ø Orang-orang yang terlalu mengejar materi

C. Penderitaan & Perjuangan

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

D. Penderitaan Media Masa & Seniman

kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

E. Penderitaan & Sebab- Sebabnya.

Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :

Ø Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga;

Ø Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak;

Ø Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama;

Ø Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.

B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Ø Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;

Ø Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar menerima cobaan ini;

Ø Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.

F. Pengaruh Penderitaan

Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.