Kamis, 14 April 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA). Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai seluk beluk yang berkait dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata menunjukkan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia. Selain sanjungan daerah, berderet museum-museum yang memamerkan bukan hanya koleksi sejarah, budaya, serta teknologi masa lalu dan masa kini melainkan juga menciptakan dialog dengan pengunjung melalui berbagai peragaan yang—pada gilirannya menjadi tonggak penciptaan di masa depan. Penampilan 15 museum, antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Migas, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sumber informasi tiada batas.
Wahana rekreasi berupa 11 unit taman, antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, dan Taman Bunga Keong Emas; berbagai wahana inovatif, seperti Istana Anak Anak Indonesia, Teater Imax Keong Emas, Teater 4D’Motion, Kereta Gantung (skylift), “monorel” Aeromovel; serta Taman Budaya Tionghoa Indonesia dan TMII Waterpark yang kini sedang dibangun, juga menawarkan nuansa yang menarik. Berbagai jenis wahana dan fasilitas tersebut semuanya mempunyai dimensi rekreasi, pendidikan, pelestarian, sekaligus pemerkayaan cakrawala pengetahuan dan pewarisan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, khususnya bagi generasi muda. Kunjungi Taman Mini “Indonesia Indah”, lihat pesona Indonesia.

Letak dan Luas

Taman Mini “Indonesia Indah” terletak di Jakarta, ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; berjarak sekitar 2 km dari terminal Kampung Rambutan, lebih kurang 5 km dari bandara udara Halim Perdana Kusumah, dan 200 meter dari gerbang tol Jagorawi. Letak yang strategis ini memudahkan pengunjung untuk mencapainya dengan berbagai jenis kendaraan. Luas lahan 150 hektar, berada di dalam daerah administrasi empat kelurahan dan tiga kecamatan, yaitu Kelurahan Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati, dan Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Kampung Makasar, Jakarta Timur. Lahan ini sesungguhnya baru sebagian dari seluruh lahan peruntukan TMII, karena berdasar Keputusan Gubernur Jakarta No. 3498 tanggal 9 Oktober 1984 kawasan diperluas menjadi 394,535 hektar. Oleh karena TMII merupakan “Proyek Tumbuh”, pemanfaatan lahan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan.

Tokoh-tokoh yang Berjasa

Tidak dapat diragukan lagi bahwa tokoh utama dalam penciptaan wujud taman yang mencerminkan budaya bangsa ialah Ibu Tien Soeharto yang juga Ibu Negara saat itu. Gagasan yang cemerlang yang diikuti langkah-langkah konsisten telah sanggup mengatasi segala rintangan yang tidak kecil. Kegigihan dan kemantapan karsanya telah menguakkan pandangan ke masa depan pengembangan taman ini. Tokoh pendamping yang seiring dan tidak dapat dipisahkan ialah Bapak Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai suami Ibu Tien. Dorongan dan perlindungannya serta kesamaan pandangnya telah mendorong terwujudnya gagasan dan cita-cita dalam mengajak masyarakat untuk memahami secara lebih mendalam kebudayaan bangsa dan rasa cinta kepada tanah air mereka. Tanpa dorongan ini, pewujudan taman miniatur ini dan pembangunan pengembangannya akan selalu menghadapi hambatan yang sulit untuk diatasi.

1.2 Tujuan

Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.

1.3 Sasaran

Untuk mempertahankan Taman Mini "Indonesia Indah" seperti keadaannya kini, diperlukan kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur "Indonesia Indah". Mewujudkan tugas ini tidak mudah dan tidak ringan. Untuk melaksanakannya dituntut ketangguhan sumber daya manusia yang mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam bentuk yang relatif sangat terbatas, dan dana penyelenggaraan yang harus tersedia untuk tidak membatasi gerak.

BAB 2

PERMASALAHAN

Proyek Miniatur "Taman Mini "Indonesia Indah" yang kemudian terkenal dengan sebutan Taman Mini "Indonesia Indah". kini sudah jauh berkembang dari keadaan pada awalnya. Dengan pegangan aspek dan prospek sebagai landasan filsafatinya, Taman Miniatur "Indonesia Indah" telah memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 27 anjungan daerah, 24 museum dan taman, 6 rumah ibadah, 5 sarana rekreasi, beserta sarana penunjangnya, seperti akomodasi, transportasi, rumah makan, dan bangunan-bangunan lain yang ikut melengkapi penampilan Taman Mini "Indonesia Indah". Dibandingkan dengan pada waktu awal dibangunnya, yang hanya memiliki 26 anjungan, boleh dikatakan bahwa selama 21 tahun usianya, taman ini telah berkembang 220 % dalam wujud bangunan. Begitu pula dalam kawasan yang berupa lahan. Kenyataan seperti ini memang membanggakan karena menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Namun, keadaan seperti, ini tidak luput dari kekerasan upaya untuk mempertahankannya, apa lagi lebih mengembangkannya. Untuk mempertahankan Taman Mini "Indonesia Indah" seperti keadaannya kini, diperlukan kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur "Indonesia Indah". Mewujudkan tugas ini tidak mudah dan tidak ringan. Untuk melaksanakannya dituntut ketangguhan sumber daya manusia yang mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam bentuk yang relatif sangat terbatas, dan dana penyelenggaraan yang harus tersedia untuk tidak membatasi gerak.
Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia Indah" kebutuhan dalam bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengembangan programnya. Pengembangan program semacam ini harus dilakukan apabila Taman Mini "Indonesia Indah" akan mampu menjangkau masa depan. Apa sebetulnya yang ingin dijangkau Taman Mini "Indonesia Indah" di masa depan? Landasan filsafat seperti yang telah diuraikan di depan tidak dapat ditinggalkan. Dengan landasan tersebut untuk menjangkau masa depan, telah dirancang pola pengelolaan dan penyusunan program untuk mencapai tujuan seperti yang diemban dalam misinya. Pengelolaan Proyek Miniatur "Indonesia Indah" tidak begitu saja dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya Untuk menjangkau tujuan dalam misi Taman Mini "Indonesia Indah", adanya anjungan, museum dan taman, serta unit-unit lain yang menunjang merupakan sarana pencapaiannya. Program dan penampilan masing-masing unit tersebut merupakan proses yang berlangsung untuk menuju jangkauan Taman Mini "Indonesia Indah". Selain pengembangan program ke dalam masing-masing anjungan dan unit-unit lain, pengembangan yang dilaksanakan Taman Mini "Indonesia Indah" ialah dalam melengkapi unit-unit dan komponen-komponennya sehingga landasan filsafati yang telah dijadikan pegangan dan pedoman dalam mengemban misi dapat dipenuhi. Setiap waktu selalu ada penambahan komponen yang setapak demi setapak mengisi dasar filsafati yang telah digariskan.

2.1 Strength ( Kekuatan )

Ø Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang Topografi semacam ini memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini. TMII dapat dengan leluasa menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain.

Ø Perjalanannya mudah dijangkau dikarenakan banyak sekali kendaraan umum yang menuju langsung kearah pintu masuk TMII

Ø Tempat wisata satu-satunya yang menyajikan atau menampilkan seluruh kebudayaan indonesia sehingga masyarakat indonesia tidak perlu lagi berkeliling ke seluruh indonesia untuk melihat macam-macam kebudayaan indonesia.

Ø Harga masuk TMII dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat indonesia

2.2 Weakness ( Kelemahan)

Ø Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu, misalnya pembuatan bangunan yang memerlukan lahan rata.

Ø Kawasan yang sangat luas tetapi hanya sedikit pintu akses masuk untuk pengunjung.

Ø Kurangnya rasa tanggung jawab untuk menjaga fasilitas yang telah ada di TMII.

Ø Harga tiket masuk akan naik ketika hari libur sehingga harga tiket yang bisa dijangkau untuk masyarakat yang bawah tidak dapat bisa terjangkau lagi.

2.3. Opportunities ( Peluang )

Ø TMII di bidang seni budaya membawa dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah

Ø Suasana kompetisi untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas.

Ø Dengan bermacam-macam kebudayaan yang ditampilkan di TMII dapat menarik perhatian kepada para wisatawan asing.

Ø Dapat meningkatkan perekonomian daerah ataupun negara.

2.4 Threat ( Tantangan )

Ø Menjaga seni budaya yang telah membawa dampak semangat berkesenian didaerah-daerah sehinnga dampak semangat kesenian itu tidak hilang.

Ø Kepadatan pengunjung ketika hari libur sehingga akses masuk wisata TMII akan macet.

Ø Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi.

Ø Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya Untuk menjangkau tujuan dalam misi Taman Mini "Indonesia Indah".

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA). Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai seluk beluk yang berkait dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata menunjukkan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia. Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.

3.2 Rekomendasi

Ø Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang Topografi semacam ini memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini. TMII dapat dengan leluasa menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain.

Ø Perjalanannya mudah dijangkau dikarenakan banyak sekali kendaraan umum yang menuju langsung kearah pintu masuk TMII

Ø TMII di bidang seni budaya membawa dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah

Ø Suasana kompetisi untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas.

Ø Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu, misalnya pembuatan bangunan yang memerlukan lahan rata.

Ø Kawasan yang sangat luas tetapi hanya sedikit pintu akses masuk untuk pengunjung.

Ø Menjaga seni budaya yang telah membawa dampak semangat berkesenian didaerah-daerah sehinnga dampak semangat kesenian itu tidak hilang.

Ø Kepadatan pengunjung ketika hari libur sehingga akses masuk wisata TMII akan macet.


3.3 Referensi.

Ø id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

Ø www.taman-mini.co.id/php/pengelola.php

Ø www.lintasberita.com/.../sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii

UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

DAMPAK ADANYA TMII TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA

SENI DAN BUDAYA DI DAERAH

Kelas : 4 KA 28

Dateline Makalah : 08 APRIL 2011

Tanggal Penyerahan atau Upload Makalah :

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

PENYUSUN

N P M

Nama Lengkap

Tanda Tangan

17110391

RUSMAWAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet. Serta saya ucapakan terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing kami.

Makalah ini diberi judulDAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH pada makalah ini menjelaskan tentang sejarah dari taman mini indonesia indah, orang- orang yang berperan dalam pembangunan taman mini indonesia indah, letak dan luasnya, keadaan fisik taman mini, taman mini kini dan upaya mempertahankan keindahan dan sejarah seni dll.

Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf. Melihat ini adalah suatu pembelajaran dari saya, dan harap pembaca memakluminya. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.

Jakarta, 08 April 2011

Rusmawan

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………
ii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………….
iii

1.1 LATAR BELAKANG ………………………………. 1

1.2 TUJUAN ……………………………………………. 2

1.3 SASARAN …………………………………………... 3

BAB 2 PERMASALAHAN ....................................... 4

2.1 STRENGTH (KEKUATAN) …………………….. 4

2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN) ………………….. 5

2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ……………... 6

2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………… 6

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN …………………………………… 7

3.2 REKOMENDASI…………………………………. 7

3.3 REFERENSI …………………………………….. 8

DAMPAK ADANYA TMII TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA

SENI DAN BUDAYA DI DAERAH




ILMU BUDAYA DASAR




Disusun Oleh : RUSMAWAN

NPM : 17110391

Program Studi Ilmu Komputer dan Tekhnologi Informasi

Jurusan Sistem Informasi

Kamis, 07 April 2011

BAB 9

Nama : Rusmawan

Kelas : 4KA28

NPM : 17110391

Tugas : BAB 9

MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB

1. PENGERTIAN TANGGUNGJAWAB

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

2. MACAM-MACAM TANGGUNGJAWAB

Ø Tanggungjawab terhadap diri sendiri

Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

Ø TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara

Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.

Ø TanggungJawab Terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan.

Ø TanggungJawab Terhadap Keluarga

Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada eluarganya.Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga.

Ø TanggungJawab Terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.

3. PENGABDIAN DAN PENGORBANA

Ø Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.

Ø Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.

Tugas bab 8

Nama : Rusmawan

Kelas : 4KA28

NPM : 17110391

Tugas : BAB 8 ( MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP )

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu:

Ø Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.

Ø Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.

Ø Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:

  1. Cita-cita
  2. Kebajikan
  3. Usaha atau perjuangan
  4. Keyakinan atau kepercayaan

B. CITA-CITA

Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang.

Ada 3 faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:

Ø Manusianya yang memiliki cita-cita;

Ø Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;

Ø Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.

Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi yang dilalui.

C. KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu

Ø manusia sebagai mahluk pribadi,

Ø manusia sebagai anggota masyarakat dan

Ø manusia sebagai makhluk Tuhan.

Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri.

Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti:

Ø berkata sopan, santun,

Ø berbahasa baik, bertingkah laku baik,

Ø ramah tamah.

D. USAHA DAN PERJUANGAN

Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.

E. KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN

Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:

v Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Ajaran agama ada 2 macam, yaitu:

ü Ajaran agama yang dogmatis, yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.

ü Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia ifatnya relatif.

v Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.

v Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.

F. LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:

Ø Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijamak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Ø Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.

Ø Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.

Ø Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.

Ø Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.

Ø Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.